Bloggerbersatu.com – Mitos merupakan bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar di masa lalu, dengan mengandung penafsiran terhadap alam semesta, beserta dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita maupun penganutnya. Pada pengertian lebih luas, mitos bisa mengacu kepada cerita tradisional. Umumnya mitos mengisahkan terjadinya alam semesta beserta bentuk topografi, kondisi dunia beserta makhluk penghuninya, deskripsi terhadap makhluk mitologis dan sebagainya. Seperti salah satunya adalah mitos larangan pernikahan di dalam adat Jawa.
Seperti kita ketahui bahwa menikah adalah sebuah impian hampir semua orang menginginkannya. Menikah dengan orang tercinta atas restu dari orang tua pastinya akan membuat seseorang jadi sangat bersyukur dan juga bahagia. Namun sayang, tidak semua orang dapat menikah dengan orang tercintanya dan dengan hati berbunga-bunga. Beberapa orang harus tabah, mengapa? Sebab mereka harus menelan kekecewaan akibat gagalnya pernikahan bersama orang tercinta.
Gagalnya pernikahan ini terjadi sebab ada larangan pernikahan yang terjadi sebab larangan-larangan yang ada mulai dari orang tua, sampai mitos larangan pernikahan adat menjadikan kepercayaan dan keluarga besarnya. Nah, di Jawa sendiri ternyata ada banyak larangan pernikahan sesuai adat dan hingga saat ini masih ada yang mempercayainya. Larangan pernikahan ini sesuai adat tersebut antara lainnya yakni seperti dibawah ini :
- Posisi Rumah Berhadapan
Berikut ini adalah posisi rumah berhadapan, di sebagian daerah terutama di Jawa Timur. Posisi rumah calon mempelai saling berhadapan dikabarkan dilarang untuk menikah. Mengapa? Apabila kedua calon mempelai tetap menjalankan pernikahan, maka dikhawatirkan akan datang banyaknya masalah di masa kehidupan rumah tangga mereka. Jika memang keduanya tetap menikah, ada solusi yakni satu rumah calon mempelai di renovasi sampai posisinya tidak berhadapan lagi. Bisa juga diantara salah satu mempelai dibuang dari keluarganya, setelah itu diangkat oleh kerabat mereka yang kondisi rumahnya tidak di depan sang calon mempelainya tersebut. Intinya tidak boleh berhadapan. - Menikah di Bulan Suro atau Muharram
Berikutnya larangan pernikahan di adat Jawa adalah menikah di bulan Suro atau Muharram. Bagi penduduk Jawa bahwa menikah di bulan Suro maupun Muharram ternyata harus dihindari. Bulan Suro sendiri diklaim sebagai salah satu bulan keramat, hingga pada akhirnya jangan sampai ada yang menggelar hajatan atau pernikahan di bulan keramat ini. Kalau larangan ini dilanggar, maka penduduk percaya akan datang kejadian atau musibah untuk pasangan yang telah menggelar hajatan dan kedua keluarga besarnya. - Weton Jodoh
Selain posisi rumah, dan juga menikah di bulan suro atau muharram selanjutnya ini larangan pernikahan di adat Jawa adalah Weton Jodoh. Pada saat ingin melangsungkan pernikahan, di penduduk Jawa sendiri akan ada namanya perhitungan weton jodoh. Apa itu Weton Jodoh? Adalah kecocokan pasangan, akan ada beberapa weton nantinya tidak dapat berjodoh atau tidak cocok. Sebab ketidak cocokan itulah sebagian penduduk percaya kalau misalnya pernikahan tersebut ada baiknya dibatalkan atau tidak dilangsungkan. - Pernikahan yang dilakukan antara anak pertama dan ketiga (Jilu)
Pernikahan yang merupakan dilakukan oleh anak kesatu dan anak ketiga ternyata dilarang pada budaya Jawa, ini dikatakan sebagai Jilu atau siji kalo telu. Apabila kalian adalah anak pertama dan pasangan merupakan anak ketiga, atau sebaliknya plus orang tua kalian masih mempercayai tradisi-tradisi Jawa sepertinya anda harus berjuang nih. Mengapa? Hal ini diakibatkan adanya sebuah mitos melarang anak pertama dan anak ketiga menikah. Sebab akan menimbulkan kesialan mulai dari bercerai, ditinggal mati, bahkan hingga tidak akur dalam rumah tangganya. - Siji Jejer Telu
Selain Jilu, pernikahan siji jejer telu atau satu berjejer tiga turut dianggap tidak bagus dan baik untuk tradisi pernikahan di adat Jawa. Siji jejer telu yang dimaksud yakni kalau misalnya kalian bersama pasangan dan salah satu dari orang tua kalian adalah anak pertama semua. Maka hal seperti inilah akan dianggap tidak bagus dan kalau misalnya kalian nekat melakukan pernikahan ini, diklaim akan menghadirkan malapetaka untuk rumah tangga pasangan kalian di kelak mendatang. Nah itulah beberapa macam mitos larangan pernikahan di dalam adat Jawa.