bloggerbersatu.com – Aceh mempunyai sejumlah hidangan dibuat memakai perpaduan rempah dengan metode memasak beragam. Jadi akan menghasilkan cita rasa lezat dan unik. Seperti kita ketahui bahwa Aceh sendiri letaknya ada di bagian barat Indonesia. Makanan khas Aceh sering menggunakan belimbing sayur buat mengolah ikan laut buat memberi rasa segar sekaligus mengurangi aroma amis ikan. Aceh sering sekali disebut-sebut menjadi tempat persinggahan buat pedagang India, Arab, Cina, Eropa. Oleh itu, tidak apabila heran makanan khasnya kaya akan bumbu-bum dan juga rempah-rempah. Meskipun gaya hidup sekarang ini serba instan serta mempunyai kontribusi hilangnya warisan budaya seperti halnya kuliner.
Lantas Apa Saja Makanan Khas Aceh?
Ada begitu banyak makanan khas yang wajib kamu coba apabila memang menginjakkan kaki di Aceh. Makanan Aceh populer seperti halnya Ayam Tangkap dan termasuk salah satunya adalah Mie Aceh. Kedua makanan itu sudah banyak dikenal oleh penduduk Indonesia di mana-mana. Kendati demikian, masih banyak lagi lho ragam makanan Aceh tidak kalah kelezatannya. Penasaran apa saja kekayaan kuliner Aceh enak-enak? Maka berikut dibawah adalah hidangan lezat khas Aceh!

Makanan khas utama dari Aceh adalah Ayam Tangkap, ayam ini menjadi hidangan yang memakai 1 ayam digoreng menggunakan bumbu bersama daun. Biasanya daun temurun, beberapa tahun terakhir menjadi menu populer di Aceh. Bahkan bisa di dapatkan di warung khas yang memang menyuguhkan menu utamanya ada Ayam Tangkap. Apakah kamu salah satu orang yang sudah mencicipi makanan khas dari Aceh satu ini?

Hidangan ini dibuat dari sebuah proses fermentasi durian. Durian yang dipakai biasanya terasa asam. Pasalnya di Provinsi Aceh bagian barat, makanan khas ini dinamakan sebagai jruek drien atau asam durian. Buat bisa membuatnya, maka daging durian dipisahkan dari biji dan diangkat ke toples selama seminggu. Nah semakin asam dan pekat, maka kualitasnya juga akan semakin bagus. Sayuran bisa juga ditambahkan ke dalam buat semakin nikmat jruek drien. Seperti halnya terong, daun singkong, kacang, tapak liman, daun jeruk purut, dan kacang panjang. Rasa asam dominan mempunyai daya tarik sendiri buat pecinta kulinernya.

Selanjutnya makanan khas dari Aceh di daerah Matang sesuai dengan namanya, Sate Matang. Buat penyajiannya juga sudah dilengkapi oleh kuah soto yang gurih membuatnya jadi semakin menggoda buat disantap bersama-sama. Sate matang menjadi masakan khas Aceh, tepatnya dari daerah Matang. Yang membuat masakan tradisional Aceh ini ada dengan sate lainnya, sedangkan buat bahannya sendiri berupa kambing atau daging sap sesuai keinginanmu yang diungkep dengan bumbu khas dari Aceh sebelum kemudian dibakar.

Percaya atau nggak, bahwa jenis makanan satu ini bisa bertahan hampir 1 tahun lho! Sie Reuboh bisa bertahan hampir 1 tahun, dimana orang Aceh Besar yang merantau biasanya setiap tahun mendapatkan kiriman Sie Ruboh dari keluarganya. Kok bisa? Sie Ruboh ini makanan khas dari Aceh Besar. Sie Ruboh dibuat dari bahan utama daging sapi yang sudah diawetkan dengan cara direbus memakai tambahan cuka terlebih dahulu. Rebusan daging ini dapat memakan waktu lama, setelah itu dagingnya bisa dimasak kembali atau digoreng sesuai dengan selera kamu! Percaya kan, apabila kamu mengetahui bagaimana prosesnya?

Apabila sebelumnya adalah Sie Ruboh, maka kali ini adalah Asam Udeueng. Belimbing yang masih segar menjadi ciri khas dari asam udeung. Biasanya menjadi salah satu menu pada saat orang-orang Aceh berladang. Udang laut atau Asam Udeueng yang sudah direbus terlebih dahulu dan setelah itu digiling memakai cabai serta menggunakan asam belimbing wuluh (boh limeng) masih segar.

Makanan khas Aceh Timphan menjadi salah satu makanan wajib menjamu tamu di Aceh. Hampir semua rumah di Aceh turut menyuguhkan jenis makanan ini saat Lebaran. Menuntut kue itu jauh-jauh hari, dimana kue Timphan sendiri diketahui bahwa dapat bertahan dalam satu pekan. Kue ini berbentuk pipih lonjong dengan bungkusan daun pisang muda dan ukurannya 2-3 kali ukuran jari orang dewasa dengan memiliki tekstur lembek.