bloggerbersatu.com – Semua perempuan tentunya mengalami haid atau menstruasi setiap bulannya, siklus haid yang dialami setiap perempuan sendiri akan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Haid pada perempuan bisa saja terjadi setiap 21 hingga 35 hari, mungkin beberapa orang masih merasa tabu untuk membahas topik ini sehingga menyebabkan banyak informasi mengenai haid yang masih dipercaya, namun sayangnya informasi tersebut banyak yang keliru. Dari informasi yang beredar dari mulut ke mulut belum tentu benar, berikut ini mitos tentang haid yang masih beredar luas.
Mitos Tentang Haid, Masih Banyak Yang Percaya Ini!
Minum Es, Air Kelapa Atau Makan Timun Bisa Menyebabkan Kanker Rahim
Kamu pasti pernah mendengar mitos yang mengatakan kalau sedang haid tidak boleh mengkonsumsi jenis makanan dan minuman tertentu. Seperti es, air kelapa, hingga timun karena disebut-sebut dapat menyebabkan kanker rahim, minum es disebut dapat membuat darah haid tertinggal di dinding rahim sehingga menyebabkan kista dan rahim. Selain itu ada juga yang mengatakan timun yang dikonsumsi ketika haid dianggap membuat darah haid tertinggal di rahim, padahal pernyataan itu semua tidak benar dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Faktanya berbagai jenis makanan dan minuman yang sudah disebutkan tadi, tidak ada kaitanya dengan menstruasi, haid adalah proses alami tubuh yang tidak disebabkan oleh faktor eksternal dari luar tubuh, seperti makanan maupun minuman. Haid sendiri dipengaruhi oleh faktor dari dalam tubuh, seperti stres dan hormon, sedangkan kanker disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal.
Minum Soda Dapat Memperlancar Haid
Mitos selanjutnya minuman bersoda dapat memperlancar haid, selain itu minuman ini juga dipercaya dapat menghilangkan rasa nyeri. Tapi ada juga yang meyakini sebaliknya, bahwa minuman bersoda justru berbahaya jika dikonsumsi ketika haid karena menyebabkan darah haid menjadi beku, pernyataan ini semuanya tidak benar.
Karena faktanya minuman bersoda tidak ada hubungannya dengan haid, minuman ini tidak ada khasiat tertentu jika dikonsumsi perempuan yang sedang haid, minuman bersoda juga tidak menyebabkan darah haid menjadi beku. Darah haid keluar disebabkan dinding rahim meluruh, saat proses peluruhan sudah terhenti, maka haid yang dialami juga selesai.
Tidak Boleh Berenang Saat Haid
Kebanyakan orang mungkin masih percaya bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh berenang, padahal berenang saat sedang haid aman-aman saja dilakukan. Sedang haid bukan menjadi penghalang untuk melakukan berbagai kegiatan, tidak hanya itu, mungkin kamu juga pernah mendengar bahwa ketika berada di dalam air, darah haid jadi terhenti karena adanya tekanan dari air.
Agar tetap higienis, perempuan yang sedang haid tetap harus menggunakan pembalut atau produk sejenis. Ada juga yang menganggap bahwa berenang di laut ketika sedang haid berbahaya karena mengundang hiu atau ikan lain, hal tersebut hanya mitos karena faktanya tidak ada bukti yang mengatakan berenang ketika sedang haid akan meningkatkan risiko serangan dari hiu.
Darah Haid Merupakan Darah Kotor
Sebagian perempuan mungkin menganggap bahwa darah haid adalah darah kotor, yang mana anggapan tersebut tidak benar. Darah haid bukanlah cairan tubuh yang dikeluarkan untuk tujuan membersihkan toksin atau racun dalam tubuh, kandungan darah haid berbeda dengan darah yang mengalir di pembuluh darah vena.
Darah haid sendiri tidak hanya memiliki kandungan sel darah, namun juga memiliki kandungan sel telur yang tidak dibuahi, lapisan lendir, sel lapisan rahim dan bakteri. Darah haid tersebut juga memiliki kandungan sedikit sel darah jika dibandingkan dengan darah biasa, hal ini terjadi karena lapisan dinding rahim yang meluruh.
Tidak Boleh Olahraga Saat Haid
Adapun anggapan lain yang mengatakan tidak boleh olahraga ketika sedang haid, anggapan tersebut terus dipercaya dari generasi ke generasi. Saat sedang haid mungkin dianggap sebagai orang yang sedang sakit sehingga perempuan harus tetap berada di rumah. Namun faktanya haid tidak jadi halangan untuk perempuan melakukan olahraga, bahkan dengan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi nyeri haid.
Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau bersepeda bisa mengurangi nyeri haid, jadi gak ada salahnya untuk berolahraga, agar tetap sehat dan aman untuk perempuan yang sedang datang bulan. Itulah beberapa mitos tentang haid yang ternyata tidak benar.