bloggerbersatu.com – Pantai Parangtritis dikenal sebagai salah satu objek wisata unggulan, baik itu untuk turis lokal atau mancanegara sekalipun. Sudah pastinya anda mengetahui kan cerita-cerita dari tempat wisata satu ini? Nggak cuma cerita sedih atau tragis saja, melainkan ada juga mitos pantai parangtritis penuh dengan misteri. Sebagian masyarakatnya percaya akan kebenarannya, tapi ada juga yang menanggapinya cuma mitos belaka saja. Boleh percaya atau tidaknya memang banyak sekali mitos-mitos seputar pantai satu ini lho!
Kira-kira Apa Saja Mitos Pantai Parangtritis?
Sebelumnya beredar berita bahwa ada poster berisikan ajakan buat berkunjung ke pantai selatan Yogyakarta atau tepatnya pantai Parangtritis sembari menggunakan baju warna hijau. Ajakan ini sendiri sukses mengundang ribuan orang yang berminat. Alasannya sendiri buat membuktikan apakah benar mitos memakai baju warna hijau di pantai Selatan, Parangtritis bisa membuat si pemakainya hilang atau tidak?
Mengingat bahwa mitos dari pantai Parangtritis ini sudah lama sekali dari jaman dahulu kala. Tapi sebenarnya masih banyak lagi lho, mitos-mitos lainnya seputar pantai Parangtritis patut kalian ketahui. Kira-kira apa saja mitosnya? Simak berikut dibawah ini yuk mitos yang akan kami berikan.
Gerbang menuju kerajaan dunia lain
Mitos utama dari pantai ternama Parangtritis adalah gerbang menuju kerajaan dunia lain. Walaupun garis pantai selatan terbentang dari mulai ujung barat sampai ujung timur Pulau Jawa. Tapi pantai Parangtritis sendiri menjadi salah satu pantai paling banyak mempunyai cerita-cerita mistis kalau dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya lho. Percaya atau enggak, pantai ini adalah gerbang untuk menuju kerajaan dunia lain. Sempat mendengarnya?
Pengakuan warga di sekitar, kabarnya pantai ini setiap malamnya tepat pada pukul 1 sampai 2 malam hari sayup-sayup akan terdengar suara gamelan dari pantainya. Padahal pantainya sedang sepi, apabila anda mendengarnya dikatakan bahwa rombongan Nyi Roro Kidul tengah lewat dari pantai Parangtritis menuju Gunung Merapi. Tapi mitos ini sendiri entah benar atau tidaknya, tapi yang pasti banyak saksi sudah mendengar suara gamelan dari arah pantai ketika malam hari tiba lho.
Apakah anda sempat mendengarnya langsung? Tapi, ada baiknya hormati budaya penduduk lokal disana. Jangan sampai merusak atau bahkan menantang alam cuma karena kebutuhan konten untuk sosial media saja yah!
Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul
Ada banyak yang menilai kalau Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul merupakan sosok sama lho. Padahal menurut legenda Kejawan, keduanya adalah orang yang berbeda-beda. Dimana, Kanjeng Ratu Kidul memiliki kuasa atas ombak di Samudera Hindia dengan memiliki istana letaknya ada di jantung samudera. Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan Dewa Kaping Telu, hal ini menurut mitologi Jawa dan juga mengisi kehidupan menjadi Dewi Padi atau Dewi Sri.
Berbagai cerita dan kabar yang telah beredar bahwa Kanjeng Ratu Kidul pasangan spiritual dari raja-raja di sebuah Yogyakarta dan Kerajaan Mataram. Wujud dari Kanjeng Ratu Kidul sendiri beda-beda mengikuti waktu. Diklaim mempunyai pembantu setia yaitu Nyi Roro Kidul. Sebab Nyi Roro Kidul sendiri menyukai warna hijau, bahkan pada legenda kebaya beserta kemben digunakannya selalu hijau.
Kabarnya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX sempat bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul lho. Menurutnya, Kanjeng Ratu memiliki wujud perempuan muda ketika bulan purnama dan menjadi wanita tua di waktu yang berbeda.
Mitos Larangan Baju Hijau
Seperti kita jelaskan sebelumnya bahwa Nyi Roro Kidul menyukai warna hijau. Oleh sebab itu berkebang mitos bahwa saat berkunjung ke Pantai Selatan atau Pantai Parangtritis dilarang buat memakai pakaian berwarna hijau. Alasannya sebab Nyi Roro suka kepada mereka yang menggunakan warna hijau dan orang tersebut bisa diambil buat dijadikan pengikutnya atau abdi.
Atas dasar hal inilah, ada banyak kasus hilang di Pantai Selatan dikait-kaitkan oleh mitos ini. Pastinya sudah tidak asing lagi kan mengenai mitos pantai Parangtritis memakai baju hijau ini? Tidak cuma berlaku di pantai ini saja ternyata, melainkan di sepanjang garis pantai selatan Pulau Jawa juga. Seperti Cilacap, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, sampai Semenanjung Purwa letaknya di Jawa Timur.