bloggerbersatu.com – Bayi yang berusia 0 hingga 6 bulan memang belum bisa banyak bergerak bebas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bayi tidak bisa beraktivitas seperti berolahraga ya. Olahraga untuk bayi yang ringan bisa dilakukan sedini mungkin untuk membantu perkembangan otak bayi. Menurut Robert Myers, Ph. D.m asisten professor klinik Psychiatry and Humas Behavior di University of California, Irvine School of Medince, mengungkapkan, merangsang otak bayi selama usia ini akan membantu mereka mempelajari hal-hal baru.
“Melakukan aktivitas seperti olahraga ini juga membangun ikatan orang tua dan anak,” ucap Myers, dikutip dari Parents. Selain untuk membantu perkembangan otak si kecil, gerakan olahraga pada bayi berusia 0 sampai 6 bulan juga baik untuk kesehatan dan menguatkan otot-otot si kecil. Terlebih lagi, sang anak akan memasuki tahap berguling, mengangkat kepala, merangkak, duduk, dan berjalan. Dilansir dari Parenting Firstcry, berikut ini ada beberapa jenis olahraga ringan yang bisa anda terapkan.
Rekomendasi Olahraga untuk Bayi yang Ringan
1. Memegang Jari
Latihan memegang jari ini dapat membantu untuk menguatkan otot-otot lengan, bahu, dan juga punggung. Latihan sederhana ini bisa mulai diterapkan setelah bayi berusia 6 minggu. Caranya juga cukup mudah, cukup baringkan bayi ke dalam posisi telentang dan berikan jari telunjuk anda pada anak untuk digenggam. Setelah dipegang erat oleh bayi, tarik kembali jari anda sampai tangan bayi bergerak mendekati wajah anda.
2. Tummy Time (tengkurap)
Bayi yang berusia 0 hingga 6 bulan cenderung menghabiskan waktu dengan berbaring telentang. Sesekali anda bisa memposisikan bayi agar tengkurap selama beberapa menit untuk menguatkan perkembangan otot di perut, bahu, punggung, dan leher bayi. Latihan Tummy Time ini dapat membantu bayi untuk merangkak dengan baik. Meskipun pada awalnya bayi tidak melakukan apapun saat diposisikan tengkurap, namun lama-lama bayi akan mendorong tubuhnya untuk melihat sekitar.
Menurut American Academy of Pediatrics, anda sudah bisa mulai mengajarkan si kecil untuk tummy time bahkan sejak hari pertama setelah pulang dari rumah sakit. Pada saat tummy time, anda bisa meletakkan bayi di atas selimut atau playmat di lantai sambil terus mengawasi gerakannya. Lakukan tummy time ini mulai dengan tiga hingga lima menit dalam satu sesi latihan. Namun, secara bertahap lakukan latihan tummy time ini setidaknya 20 menit setiap harinya.
3. Gerakan Mengayuh Sepeda
Biasanya, anda menggerakkan kaki si kecil dengan gerakan mengayun sepeda ketika bayi sedang mengalami gas berlebih. Namun, nyatanya gerakan mengayuh sepeda ini juga bisa menjadi gerakan senam bayi yang sederhana untuk dilakukan. Gerakan tersebut bisa melatih kaki, pinggul, dan perut bayi. Buatlah suasana yang menyenangkan dengan bernyanyi atau membuat suara-suara lucu. Ulangi gerakan mengayuh sepeda ini selama tiga sampai lima kali, lalu istirahat, dan kemudian ulangi kembali. Teruskan latihan ini sampai si kecil menunjukkan minatnya dengan tersenyum, melakukan kontak mata, atau menendang.
4. Peregangan
Membantu bayi meregangkan dengan menggerakkan bagian tubuh bayi keluar dari rentang gerakan normalnya bisa meningkatkan kelenturan dan kenyamanan bayi loh. Anda bisa meregangkan kaki si bayi ketika ia sedang berbaring telentang di depan atau di pangkuan anda. Jaga agar kaki bayi tetap lurus dengan cara memegang bagian lututnya dan angkat kaki ke dada untuk melakukan peregangan hamstring. Renggangkan juga kedua kaki si kecil untuk mengangkang dan mendapatkan paha bagian dalam.
5. Sit-up
Pada saat anda menarik si kecil, bayi akan secara alami melenturkan otot-otot perutnya dan belajar untuk menjaga agar kepalanya selaras dengan tubuhnya, yang juga akan membantu untuk memperkuat otot dan membangun keseimbangannya. Pada saat bayi terlentang, pegang lengannya dan tarik perlahan ke arah anda. Olahraga untuk bayi yang satu ini bisa dilakukan ketika si kecil sudah berusia sekitar 6 minggu. Saat kepala bayi terlihat tidak seimbang, anda dapat membantunya dengan meletakkan tangan di belakang bahu dengan tangan di belakang kepalanya.
Nah, itulah beberapa latihan sederhana dan menyehatkan yang bisa dilakukan oleh bayi berusia 0 hingga 6 bulan. Dengan melakukannya secara rutin, bayi dapat memperoleh banyak manfaat untuk kesehatan tubuhnya.